Mungkin makhluk ET tinggal di sebelah tata surya kita, dan mungkin yang kita butuhkan adalah tambahan sebuah teleskop lagi untuk menemukannya.
Itulah harapannya, paling tidak, dari sejumlah ilmuwan yang mengatakan bahwa sebuah observatorium radio baru yang sedang dibangun di Eropa mungkin akan membuka kesempatan menemukan kehidupan alien di seberang planet kita.
Low Frequency Array (LOFAR), merupakan jaringan yang terdiri atas lebih dari 25 ribu antena kecil yang dibangun di Belanda, Jerman, Swedia, Perancis dan Inggris.
Perangkat radio bersama ini akan secara berbarengan memindai jagad raya pada frekuensi radio cahaya rendah ketika selesai nanti tahun 2009.
“LOFAR dapat memperluas pencarian kehidupan cerdas di luar Bumi hingga ke bagian yang belum tereksplorasi dalam spektrum radio frekuensi rendah, frekuensi yang banyak digunakan untuk komunikasi sipil dan militer di Bumi,” kata Michael Garrett, direktur umum ASTRON, Institut Astronomi Radio Belanda dan profesor teknik radio dalam bidang astronomi di Universitas Leiden di Belanda. “Sebagai tambahan, LOFAR dapat mensurvei wilayah yang lebar di angkasa secara simultan - suatu keuntungan yang penting jika sinyal SETI begitu jarang atau bersifat sementara di alam.”
Sejauh ini, teleskop paling terkenal di dunia untuk memburu alien, Observatorium Arecibo di Puerto Rico, tidak sukses menemukan makhluk ET.
Piring raksasa tersebut, yang telah mendengarkan gelombang radio sejak tahun 1963, mungkin bahkan harus ditutup dalam beberapa tahun mendatang jika tidak mendapatkan suntikan dana sejak Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional memutuskan untuk mengurangi anggarannya.
LOFAR akan memindai cakupan frekuensi yang lebih rendah dalam spektrum elektromagnetik daripada yang dilakukan Arecibo - frekuensi yang sangat jarang dimana digunakan untuk sinyal siaran televisi dan radio di Bumi.
Sejumlah ilmuwan berharap bahwa LOFAR menawarkan kesempatan untuk memutar “I Love Lucy” versi alien.
Namun ilmuwan lainnya begitu skeptis terhadap usulan ini.
LOFAR mungkin tidak akan cukup sensitif untuk mendeteksi saluran televisi milik alien, kecuali jika alien menyiarkannya dengan pemancar yang jauh lebih kuat daripada pemancar yang kita miliki, kata Seth Shostak, seorang astronom senior pada Institut SETI di California.
Ia mengkalkulasi bahwa suatu LOFAR buatan alien seharusnya berjarak kurang dari satu tahun cahaya jauhnya dari Bumi untuk mendeteksi sinyal televisi kita, dimana mereka berada lebih dekat daripada bintang terdekat.
Lebih jauh, siaran televisi di luar sana telah melewati Bumi, dimana kebanyakan dari kita mendapatkan sinyal melalui kabel di dinding, bukannya lewat antena yang ada di atas perangkat televisi kita.
Tidak lama lagi, kita semua mungkin lebih dulu melakukan siaran di atas sana.
“Kemungkinan makhluk ET telah melakukannya, dan menduga bahwa saluran televisi milik makhluk ET masih akan merambat di angkasa seperti halnya dengan kita, saya kira menjadi sedikit naif,” kata Shostak kepada SPACE.com. “kesempatan bahwa mereka berada setara dengan kita adalah sangat sangat kecil.”
Bagi mereka yang masih berburu dan berharap bahwa makhluk ET akhirnya mengkontak kita, sejumlah sarana yang bisa menjadi alat antara lain SETI@home, dimana orang-orang memperbolehkan komputer mereka digunakan untuk pencarian sinyal ketika sedang tidak digunakan.
“Pencarian SETI masih berada di permukaan; kita memerlukan penggunaan banyak teleskop, teknik serta strategi yang berbeda, agar dapat memaksimalkan kesempatan kita meraih sukses,” kata Dan Werthimer, ilmuwan proyek SETI@home Universitas California Berkeley.
Diterjemahkan dari:
“New Radio-Telescope Array to Join Search for Aliens”Penulis: Clara Moskowitz
sumber: FOX News
edisi: 12 Juni 2008
url: http://www.foxnews. com/story/ 0,2933,366001, 00.html